
Pada awal gamenya tertulis dengan jelas game ini "Based on a true story". "True Story" yang dimaksud itu hingga sekarang dispekulasi sebagai sebuah hiperbola dari kejadian kecil untuk tujuan promosional saja. Ternyata tidak…
Gamers.com mendapatkan info mengenai asal cerita altar game ini.
Berikut penjelasan Makoto Shibata, Produser Utama dari game fatal Frame:
"Di sebuah daerah diluar Tokyo, terdapat sebuah puri yang katanya sudah ada 7 orang dibunuh dengan menggenaskan. Ditempat yang sama, terdapat 3 rumah yang mengelilingi puri tersebut yang katanya berhubungan dengan masalalu suram puri tersebut. Dikatakan terdapat jalur-jalur bawah tanah yang hingga kini tidak diketahui siapa yang membuat atau tujuan dari jalur bawah tanah tersebut. Banyak kejadian aneh sering dilaporkan di sekitar puri tersebut. Telapak-telapak darah ditemukan menandai tembok-tembok. Banyak orang suka melihat setan di dekat daerah tersebut… bahkan waktu siang hari. Ada sebuah tangga kecil yang nyambung dengan ruang atap yang katanya terdapat setan yang sudah ditahan dengan benda magis. Banyak orang yang mencari benda magis ini, tapi semuanya akan ditemukan mati dengan badan yang hancur serta bekas ikatan tali di pergelangan tangan mereka. Ada sebuah patung wanita dengan kimono yang sudah tua dan rontok, tapi kepalanya hilang. Kalau anda memfoto jendela tertentu, maka akan muncul seorang anak gadis di foto tersebut. Kejadian-kejadian inilah yang yang membuat takut orang-orang Tokyo dan banyak yang percaya, bagi mereka yang tinggal di daerah sekitar situ akan dikutuk. Kematian ke tujuh orang itu hingga kini masih belum bisa di jelaskan."
"Di sebuah daerah tertentu, terdapat sebuah pohon yang katanya menangis seperti seorang gadis. Banyak kecelakaan lalulintas terjadi di sekitar daerah pohon tersebut dan banyak orang yang melihat hantu seorang gadis. Ceritanya, 2 kekasih sering bertemu di pohon ini. Walau mereka saling mencintai, mereka tidak boleh bertemu lagi karena perbedaan status sosial. Si gadis putus asa dan menggantungkan diri di pohon itu. Sejak saat itu, pohon itu menangis. Suatu hari, ada seorang anak muda menebang pohon tersebut, karena dia ingin menghilangkan hantu daerah itu dan masalalunya yang terkutuk. Lalu pemuda itu membagi-bagikan kayu dari pohon tersebut kepada familinya di daerah tersebut. Lalu orang-orang itu mati tanpa penjelasan medis. Anak muda yang memotong pohon tersebut hingga kini masih hilang."